Kemarin saya bertemu kembali dengan Lukisan Hujan. Sebuah novel remaja dengan tokoh keluarga Hanafiah karya Sitta Karina, penulis idola pertama saya sewaktu duduk di bangku SMP. Time flies, huh? Ingat saat-saat itu saya dengan exictednya menghadiri kelas-kelas menulis Mbak Sitta. Bahkan ada satu waktu di mana ia membaca sinopsis novel yang ingin saya karang dan mengatakan "Sudah bagus. Saya tunggu novelnya." Ya kurang lebih begitu intinya. Namun, sampai saat ini mimpi saya merangkai novel fiksi masih berupa mimpi, khayalan, impian. Rasanya kemampuan menulis ini mulai kabur, but deep down I can't deny how I love writing. I could put the most bitter and sweetest moment that could happen into flowery words. Saya rindu menulis. Saking rindunya justru tidak tau harus mulai dari mana. Semoga Diaz dan Sisi bisa membawa kembali imaji saya untuk merangkai kata, menciptakan dunia yang berbeda.
No comments:
Post a Comment